three columns

Breaking News

Inilah Tradisi jepang yang lucu dan unik

Jepang adalah negara yang menurut saya mempunyai beragam hal yang menarik dan unik yang membuat para turis ketagihan untuk berkunjung kesana.., Mulai dari kuliner, wisata bahkan tradisi yang di negara lain jarang ditemukan, meski banyak beragam hal unik masyarakat jepang tetap menjaga etika dan santun mereka ketika diluar meski mabuk pun mereka masih dapat menahan dirinya sungguh negara yang berpenduduk hebat bukan? Untuk lebih lengkap tentang tradisional unik di jepang damat disimak di artikel dibawah ini....


01. BONENKAI


Bonenkai adalah tradisi yang menyenangkan yang biasa dilakukan ketika projek sukses dari suatu perusahaan, Akhir tahun, Natal dan berbagai hal yang mereka anggap sangat penting untuk dirayakan bersama...
Bonenkai biasanya dilakukan ramai-ramai dengan memesan banyak makanan, minuman Bir bahkan ada juga yang membuatnya tambah meriah yaitu karaoke tapi orang jepang lebih memilih makan makanan dan minum Bir karena disana udara yang dingin membuat mereka merasa sangat nyaman ketika meminum Bir 
Bonenkai salah satu budaya yang unik dan menarik pada umumnya bagi keryawan kantor, Mungkin di indonesia perlu menirunya ya? Biar semakin dekat dengan karyawan yang lain dan menjadi tidak jenuh di kantor.


02. Fukusasa


Fukusasa adalah tradisi yang cukup penting bagi mereka karena hal ini sudah dilakukan sejak dari nenek moyang dulu, Fukusasa ialah tradisi mempercantik tumbuhan bambu biar sama kayak yang orangnya huehuehue.... Konon katanya tradisi ini membawa keberuntungan bagi mereka yang ikut berpatisipasi atau memeriahkan acara tsb.


03. Yamayaki


Woah apa itu? kebakaran? yap itu kebakaran yang disengaja karena hal tsb termasuk dalam tradisi mereka yaitu gunung akan dibakar. Wakakusa Yamayaki berasal dari nama gunung Wakakusa, yama = Gunung, yaki = bakar yang memiliki arti “Gunung Wakakusa yang dibakar”. Awal dari terbentuknya festival ini adalah dari sebuah pertikaian sengit mengenai sengketa perbatasan tanah antara dua Kuil yaitu Kofuku-ji danTodai-ji. Pertikaian itu berlangsung hingga tepatnya pada tahun 1760, lalu kemudian ada seseorang yang membakar tanah sengketa tersebut dan akhirnya terjadilah pembakaran gunung pada waktu itu.

Setelah insiden tersebut masyarakat sekitar di Nara dan kumpulan pendeta Todaiji, Kofukuji maupun kuil Kasuga memperingatinya dengan mengadakan Wakakusa Yamayaki Matsuri. Tentu saja yang dibakar kali ini bukanlah gunungnya, akan tetapi rumput kering yang dikumpulkan di tempat sengketa tanah tersebut lalu dibakar dalam waktu yang bersamaan. Festival ini diadakan pada setiap tanggal 24 Januari pada tiap tahunnya, namun sewaktu-waktu dapat ditunda jika terjadi hujan. Agar menarik wisatawan lokal maupun luar negeri, masyarakat Nara juga mempersembahkan kembang api yang disulut bersamaan dengan pembakaran gunung wakakusa. Pembakaran akan dilakukan sekitar pukul 18:00, hampir semua wilayah Nara dapat melihat festival ini, namun ada spot yang paling bagus untuk melihat pemandangan matsuri ini, yaitu tepat dari Kaki Gunung Wakakusa.